Banda Aceh – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menghadiri pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Muzakir Manaf dan Fadhlullah yang berlangsung di Gedung Utama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rabu (12/2/2025). Pelantikan tersebut dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, mewakili Presiden Republik Indonesia.
Prosesi pelantikan ini berlangsung dalam rapat Paripurna Istimewa DPRA dan disaksikan oleh Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA). Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh ini dilakukan lebih awal dibandingkan dengan kepala daerah terpilih lainnya, mengingat tidak adanya perselisihan hasil pemilihan di Mahkamah Konstitusi serta pertimbangan ketentuan hukum yang berlaku di Aceh.
Selain merujuk pada Pasal 69 Huruf C UUPA, percepatan pelantikan ini juga mengacu pada Pasal 160 Undang-Undang Pilkada, Pasal 89 ayat (1) Qanun Pilkada, Pasal 165 Undang-Undang Pilkada, serta Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2024. Keputusan tersebut turut mempertimbangkan kesiapan Gubernur terpilih dalam melantik Bupati/Wakil Bupati, Wali Kota/Wakil Wali kota se-Aceh serta keikut sertaannya dalam program orientasi kepemimpinan di Akademi Militer Magelang pada 22–28 Februari 2025.
Berdasarkan hasil pleno Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh pada 9 Januari 2025, pasangan Muzakir Manaf dan Fadhlullah berhasil meraih 1.492.846 suara atau 53,27% dari total suara sah, mengungguli pasangan lainnya dalam pemilihan Gubernur yang berlangsung secara demokratis.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IM, Mayjen TNI Niko Fahrizal menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan langkah bagi Aceh dalam memastikan kesinambungan pemerintahan dan percepatan pembangunan di berbagai sektor. “TNI siap mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam menciptakan stabilitas keamanan serta mendukung program pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujar Pangdam IM.
Lebih lanjut, Mayjen TNI Niko Fahrizal menambahkan bahwa sinergi antara Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk TNI-Polri, sangat penting dalam menjaga kedamaian serta memajukan Aceh. “Sebagai wilayah dengan status kekhususan, Aceh memiliki tantangan dan peluang tersendiri dalam pembangunan. Oleh karena itu, kolaborasi antara semua pihak harus terus diperkuat,” tambahnya.
Pangdam IM juga berharap bahwa di bawah kepemimpinan Muzakir Manaf dan Fadhlullah, Aceh dapat terus berkembang dan mencapai kemajuan yang lebih baik. “Saya berharap kepemimpinan yang baru ini dapat menghadirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat, meningkatkan kesejahteraan, serta menjaga ketertiban dan keamanan di seluruh wilayah Aceh,” harapnya.
Pelantikan ini turut dihadiri oleh berbagai Tokoh Nasional dan Internasional, di antaranya Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, HM Jusuf Kalla, mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin serta fasilitator perdamaian Aceh asal Finlandia, Juha Christensen. Selain itu, sejumlah pejabat negara, pimpinan daerah, dan tokoh masyarakat juga turut hadir untuk menyaksikan momen bersejarah bagi Aceh ini.