Home / Pemerintah Aceh

Senin, 7 Juli 2025 - 19:18 WIB

Gubernur Konkritkan Kunjungan Investasi Para Dubes Timteng ke Aceh

mm Mohd. S

Jakarta – Gubernur Aceh Muzakir Manaf melakukan dialog investasi dalam membangun sinergi dan kemitraan investasi untuk percepatan dan perluasan investasi di Aceh yang berasal dari Timur Tengah.

Dialog investasi yang diinisiasi oleh Duta Besar Uni Emirat Arab Abdulla Salem Al Dhaheri itu berlangsung di Emirati House, Jakarta Pusat kemarin malam, Sabtu, 5 Juli 2025.

Acara tersebut dihadiri oleh Duta Besar Bahrain Ahmed Abdulla Alharmasi Alhajeri, Duta Besar, Yordania Sudqi Attallah Al Omoush, dan Duta Besar Palestina Zuhair Saleh Muhammad Al-Shun. Turut hadir juga dalam dialog investasi tersebut, Duta Besar Bosnia Armin Limo dan Duta Besar Bulgaria Tanya Dimitrova.

“Kita berikhtiar untuk membangun suatu sinergi investasi yang berkelanjutan dari negara-negara Timur Tengah untuk percepatan dan perluasan investasi di Aceh,” tegas Gubernur Aceh.

Baca Juga :  Ulama dan Tokoh Politik Aceh Lepas Keberangkatan Wagub Fadhlullah ke Tanah Suci

Dalam dialog tersebut disepakati akan ada kunjungan khusus dari para Duta Besar Timur Tengah dan sejumlah investor dari negara-negara tersebut ke Aceh. Paling cepat Oktober ini.

Mulem menambahkan, salah satu prioritas investasi di Aceh yang disampaikannya adalah perluasan investasi industri pariwisata halal beserta infrastrukturnya. Kita juga akan fasilitasi investasi tersebut ditingkat lapangan seperti di empat pulau di Aceh Singkil, Sabang, dan lokasi-lokasi lainnya

“Konsepnya seperti ‘Halal Tourism Industrial Estates’, modern berstandar global tapi tetap berbasis pariwisata halal,” Gubernur memberikan salah satu contoh.

Baca Juga :  Mualem Resmikan Pengoperasian Pesawat dan Bandara PT PGE di Aceh Utara

Gubernur juga mengatakan akan fokus dalam membangun industri halal bertaraf global seperti yang dibangun di Timur Tengah. Gubernur berharap infrastruktur menjadi prioritas utama dalam investasi ini nantinya.

“Pemerintah Aceh terus memastikan investasi dari Timur Tengah ke Aceh terealisir dan ini merupakan salah satu prioritas Pemerintah Aceh,” jelas Mualem.

Menurutnya, investasi di Aceh tidak hanya sektor Migas, namun juga di berbagai bidang ekonomi dan memiliki dampak langsung terhadap peningkatan sektor riil perekonomian masyarakat seperti pembangunan industri pariwisata, parfum, perikanan hingga pertanian.

“Kita tadi bicara investasi pada tingkat membangun industri, seperti industri pariwisata halal, industri parfum, perikanan, pertanian dan industri lainnya. Aceh kaya akan sumber bahan bakunya,” jelas Mualem.

Baca Juga :  Pererat Silaturahmi Antar Pegawai, Disbudpar Aceh Gelar Halal Bihalal

Mualem berharap tahun ini arah dan rencana realisasi investasi Timur Tengah di Aceh sudah jelas dan terarah, bukan hanya dialog dan wacana investasi, tapi kerjasama konkrit.

“Kita melihat dalam dialog tadi, keseriusan dari para Duta Besar Timur Tengah untuk datang sendiri ke Aceh untuk melihat langsung potensi percepatan investasi yang dapat mereka lakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar Mualem.

Terakhir, Mualem juga menawarkan salah satu investasi kepada para investor Timur Tengah tersebut, yakni pembangunan infrastruktur torowongan Geurutee.

Dalam dialog tersebut, Gubernur didampingi tim khusus Gubernur Aceh untuk investasi dari Timur Tengah.(*)

 

 

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Pemerintah Aceh

Pemerintah Aceh Teken MoU dengan Flora Agung Grup, Siap Bangun Pabrik Minyak Goreng

Pemerintah Aceh

Plt Sekda Aceh: BRA Harus Hadir sebagai Pemberi Solusi

Pemerintah Aceh

Pemerintah Aceh dan DPRA Sepakati Ranqan RPJMA 2025-2029 Diqanunkan

Pemerintah Aceh

Halal Bi Halal Iduladha 1446 H, Marthunis Ajak Civitas Disdik Aceh Tanamkan Nilai Pengorbanan dan Integritas

Pemerintah Aceh

Wagub Fadhlullah Sambut Kepulangan Jemaah Haji Aceh

Pemerintah Aceh

Pemerintah Aceh Luncurkan Aplikasi Digital Trans Koetaradja

Pemerintah Aceh

Marlina Usman Pimpin Rapat Bantuan Rumah Layak Huni

Pemerintah Aceh

Mualem Hadiri Zikir Akbar di Makam Sultan Iskandar Muda