Banda Aceh – Matahari baru saja naik ketika ribuan mahasiswa mulai berkumpul di pusat Kota Banda Aceh, Senin (1/9/2025). Dengan suara lantang, mereka menyuarakan aspirasi dan harapan untuk Aceh yang lebih baik. Namun di balik semangat itu, ada wajah-wajah lain yang tak kalah sigap: prajurit Kodam Iskandar Muda dan aparat Polda Aceh yang berdiri mengawal jalannya aksi.
Tak ada barikade kaku. Tak ada ketegangan berlebihan. Yang terlihat justru senyum ramah, sapaan hangat, hingga botol air mineral yang diberikan aparat kepada peserta aksi yang mulai kelelahan. Beberapa prajurit Kodam IM bahkan membantu mahasiswa yang kepanasan untuk mendapatkan tempat berteduh.
“Kami hadir bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk memastikan semua berjalan aman. Mahasiswa bisa bersuara, masyarakat pun tetap merasa tenang,” ujar Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, M. Tr. (Han) dengan nada penuh ketulusan.
Pendekatan persuasif ini terbukti efektif. Meski massa aksi membeludak, jalannya demonstrasi berlangsung damai tanpa ekses besar. Kapolda Aceh Brigjen Pol. Marzuki Ali Basyah, mengapresiasi sinergi tersebut. “Kita ingin aspirasi bisa tersampaikan, tapi Aceh tetap damai, membuat semuanya berjalan sejuk,” katanya.
Di sela-sela aksi, tampak mahasiswa, polisi, dan prajurit TNI berdiri berdampingan. Ada yang saling berbincang ringan, ada pula yang hanya bertukar senyum. Momen itu menjadi gambaran nyata bahwa Aceh hari ini semakin dewasa dalam berdemokrasi: perbedaan pendapat bisa disampaikan, namun persaudaraan tetap terjaga.
Hari itu, Banda Aceh menunjukkan wajah terbaiknya sebuah kota yang mampu menjadi ruang aspirasi tanpa kehilangan kedamaian. Dan di dalamnya, Kodam Iskandar Muda bersama Polda Aceh telah memainkan peran penting: bukan sekadar penjaga keamanan, tapi juga sahabat rakyat.
Editor: Redaksi