Banda Aceh – Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, Yudi Triadi, S.H., M.H., hari ini resmi melantik tiga pejabat eselon III di lingkungan Kejaksaan Tinggi Aceh.
Pejabat yang dilantik adalah, Syahrir Jasman, S.H., M.H. sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Barat, Efan Apturedi, S.H., M.H. sebagai Koordinator, dan Kardono, S.H., M.H. sebagai Kepala Bagian Tata Usaha pada Kejaksaan Tinggi Aceh.
Acara pelantikan yang berlangsung khidmat di aula Kejaksaan Tinggi Aceh ini diikuti seluruh pejabat Kejaksaan Tinggi Aceh serta para Kepala Kejaksaan Negeri se Aceh, menunjukkan dukungan penuh terhadap rotasi jabatan ini.
Dalam sambutannya, Kajati Yudi Triadi menegaskan bahwa rotasi jabatan merupakan bagian esensial dari regenerasi dan penyegaran organisasi di tubuh Kejaksaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan Kejaksaan tetap kuat, solid, dan siap menghadapi tantangan tugas yang semakin dinamis dan kompleks di masa mendatang.
“Saya berpesan agar para pejabat yang baru dilantik dapat menjaga amanah ini dengan bekerja tulus, cerdas, tuntas, dan ikhlas, serta senantiasa menjadi teladan dalam menjalankan tugas,” ujar Kajati Yudi Triadi.
Beliau juga menekankan pentingnya Kejaksaan untuk selalu hadir di tengahtengah masyarakat dan pembangunan, memberikan kepastian, keadilan, dan kemanfaatan hukum.
Kajati Yudi Triadi mengajak seluruh jajaran untuk senantiasa menjunjung tinggi profesionalisme, integritas, akuntabilitas, dan menerapkan nilainilai dasar ASN BerAKHLAK.
Secara spesifik, Kajati Yudi Triadi memberikan arahan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Barat yang baru untuk segera meningkatkan kinerja dan penyerapan anggaran, menyelesaikan perkara secara prosedural dan tuntas, memperkuat kemampuan manajerial, serta mengoptimalkan sinergi antar bidang demi tercapainya keberhasilan institusi.
Sambutan Kajati Yudi Triadi diakhiri dengan sebuah kutipan inspiratif mengenai pentingnya loyalitas sejati: “Loyalitas bukan soal siapa yang paling dekat dengan atasan, tapi siapa yang tetap bekerja dengan hati yang tulus dan ikhlas dan tampillah dengan apa adanya bukan ada apanya karena orang yang memperlihatkan kebaikan untuk mendapatkan ketenaran sangat dekat dengan keburukan.”
Editor: Redaksi