Aceh Tamiang — Suasana haru menyelimuti Makodim 0117/Aceh Tamiang saat Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 011 PD Iskandar Muda, Ny. Dini Imran, melakukan kunjungan khusus untuk menyapa dan memberikan dukungan moril kepada prajurit beserta keluarga yang menjadi korban bencana banjir bandang, Senin (8/12/2025).
Kehadiran Danrem dan Ketua Persit yang datang langsung dari Lhokseumawe ini disambut penuh rasa duka oleh jajaran Kodim 0117/Aceh Tamiang. Kunjungan tersebut bukan sekadar formalitas kedinasan, tetapi wujud nyata kepedulian dan empati pimpinan terhadap para prajurit yang tengah dilanda cobaan berat akibat bencana alam yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang sepekan terakhir.
Danrem mendengarkan langsung kisah memilukan yang dialami Serma Edi Haryanto. Musibah banjir bandang yang disertai longsor merenggut hampir seluruh anggota keluarganya, sang istri, Eka Suyanti (45), serta ketiga anaknya, Muhammad Zikri (12), Azkiya Nurrizki (16), dan Dea Alfionika (26).
Dengan suara bergetar, Serma Edi menceritakan detik-detik kejadian tragis tersebut.
“Malam itu saya sedang piket di Kodim, Komandan. Istri dan anak-anak sedang tidur di rumah. Sekitar pukul 22.00 WIB, hujan sangat lebat dan listrik mati. Keadaan gelap, tidak ada yang tahu apa-apa. Saya baru mengetahui rumah roboh setelah tetangga datang ke penjagaan memberi kabar. Saya langsung bergegas pulang…” tuturnya menahan haru.
Sesampainya di rumah, yang ia temukan hanyalah puing-puing bangunan yang telah hancur tersapu longsor.
“Saya teriak mencari istri dan anak-anak. Mereka tertimbun material. Kami berusaha mengangkat puing, tapi tidak sanggup. Mau minta bantuan juga bingung karena banjir makin besar…” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Tidak hanya Serma Edi, duka mendalam juga dialami Sertu Hamzah Lubis. Ia kehilangan istrinya, Lelawani (38), yang meninggal dunia tertimbun material longsor saat sedang tidur di kamar.
“Rumah hancur total. Istri saya tertimbun di kamar. Anak saya, Persie Bintang Aura Lubis (16), selamat karena tidur di ruang depan, meskipun sempat tertimpa material. Alhamdulillah ia masih bisa diselamatkan…” ujar Sertu Hamzah dengan suara lirih.
Sementara itu, sang anak, Persie, mengakui masih mengalami shock dan trauma berat setelah menyaksikan peristiwa tersebut.
“Saya tidur di ruang depan. Mama di kamar. Ayah sedang piket… Saya takut sekali, semuanya tiba-tiba runtuh…” ungkapnya dengan nada yang masih penuh ketakutan.
Mendengar langsung kisah memilukan dari para prajuritnya, Danrem 011/Lilawangsa tampak tidak kuasa menahan haru. Beliau bersama Ketua Persit berupaya memberikan penguatan moral kepada Serma Edi, Sertu Hamzah, serta keluarga prajurit lain yang juga mengalami kerugian besar akibat bencana tersebut.
Danrem menegaskan bahwa keluarga besar Korem 011/Lilawangsa akan selalu hadir memberikan dukungan, baik secara moril maupun materiil, kepada anggota yang sedang tertimpa musibah.
“Kami datang untuk memastikan bahwa kalian tidak menghadapi cobaan ini sendirian. Kalian adalah bagian dari keluarga besar kami, dan kami akan terus mendampingi dalam situasi apa pun…” ucap Danrem dengan penuh empati.
Musibah banjir bandang di Aceh Tamiang telah menyebabkan kerusakan besar pada pemukiman warga. Ribuan rumah terendam, ratusan lainnya rusak berat, dan korban jiwa dilaporkan mencapai ratusan orang. Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal dan harta benda, termasuk sejumlah prajurit TNI beserta keluarganya.
Kunjungan Danrem dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana menjadi bentuk nyata kepedulian serta solidaritas bagi prajurit yang tengah berduka, sekaligus menguatkan kembali semangat mereka untuk bangkit dari musibah yang begitu berat.
Editor: Redaksi











