Home / Pemerintah

Kamis, 9 Januari 2025 - 16:38 WIB

Bunda PAUD Aceh Serukan Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini

mm Redaksi

Bunda PAUD Aceh Serukan Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini. Foto: Dok. Prokopim Setda Aceh

Bunda PAUD Aceh Serukan Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini. Foto: Dok. Prokopim Setda Aceh

Banda Aceh – Bunda PAUD Aceh, Hj. Safriati, S.Si., M.Si., mengajak para guru dan wali murid untuk berperan aktif dalam membangun karakter anak-anak melalui pendidikan keluarga. Hal ini disampaikan dalam acara Parenting dan Sosialisasi Program Semester Genap Tahun 2024/2025, yang digelar oleh TP PKK Aceh di aula PAUD Permata Hati, Kamis (9/1/2025).

 

Dalam paparannya, Safriati menyoroti pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam mendidik anak. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab pendidikan utama tetap berada di dalam rumah tangga.

 

“Anak-anak yang kita titipkan di sini menjadi tanggung jawab kita bersama, para orang tua. Jangan hanya menyerahkan semuanya pada guru. Pendidikan utama, seperti budaya baca, sopan santun, disiplin, hingga hidup bersih dan sehat, itu dimulai dari rumah,” ujar Safriati.

Baca Juga :  Kakanwil Kemenkum Aceh lakukan Penguatan IRH dan Pemetaan Kekayaan Intelektual di Kota Lhokseumawe

 

Ia juga menyoroti fenomena modern yang meresahkan, seperti pengaruh gadget pada anak-anak, serta kurangnya perhatian dari orang tua. “Banyak anak sekarang mengalami gangguan bicara karena ibunya terlalu sibuk dengan handphone. Kalau ingin anak pintar, ajak bicara sejak mereka bayi. Komunikasi itu penting, karena anak yang sering diajak bicara akan tumbuh lebih kreatif dan kritis,” tambahnya.

 

Selain itu, Safriati mengingatkan bahaya bullying, perilaku seksual bebas, hingga ancaman LGBT di lingkungan sekitar. Ia mendorong para orang tua untuk memperkenalkan nilai-nilai agama dan karakter sejak dini.

Baca Juga :  DPRA Tetapkan Aiyub Abbas Sebagai Ketua Badan Kehormatan Dewan

 

“Betapa banyak korban bullying yang berakhir bunuh diri. Oleh karena itu, kita harus mengajarkan anak tentang batasan mana yang boleh dan tidak boleh. Kami bahkan memiliki buku berjudul *Menjaga Diriku* yang mengajarkan anak-anak tentang hal ini,” ujar Safriati.

 

Dalam sesi tersebut, Safriati juga menekankan pentingnya mengajarkan empati kepada anak-anak melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Ia menyarankan sekolah untuk mengadakan kegiatan belajar dari alam dan kunjungan edukasi ke berbagai tempat, seperti pendopo atau kantor polisi, agar anak-anak memahami nilai-nilai kehidupan sejak dini.

Baca Juga :  Pj Gubernur Safrizal: Untuk Membuka Lapangan Kerja, Aceh Beri Karpet Merah untuk Investasi

 

“Pembiasaan perilaku baik harus dimulai sejak dini. Penelitian menunjukkan bahwa membentuk kebiasaan baik pada anak membutuhkan waktu yang sama panjangnya dengan usia mereka,” jelas Safriati.

 

Safriati menyoroti pentingnya pelestarian bahasa ibu sebagai bagian dari pendidikan karakter. “Bahasa Aceh adalah identitas kita. Jika tidak diajarkan, bahasa ibu akan punah. Anak-anak akan mempelajari bahasa Indonesia di sekolah, tetapi bahasa ibu harus diajarkan di rumah. Ini butuh waktu puluhan tahun,” pesannya.**

Share :

Baca Juga

Pemerintah

Kebun Sayur-Mayur di Gampong Deah Baru Jadi Pekarangan Pangan Lestari Binaan Bhayangkari Cabang Kota Banda Aceh

Pemerintah

Mubadala Energi Sumbang 5 ekor Sapi Meugang Idul Fitri 1446 H

Pemerintah

UPTD Statistik Beri Bimbing Literasi Keuangan Bagi MBKM Statistik MIPA USK

Pemerintah

Jumat Berkah Bulan Ramadhan, Polres Pidie Bagikan Sembako dan Bersihkan Masjid

Pemerintah

Mayjen TNI Niko Fahrizal Tegaskan Komitmen Kodam IM dalam Pemberantasan Barang Ilegal

Pemerintah

Kakanwil Kemenkum Aceh lakukan Penguatan IRH dan Pemetaan Kekayaan Intelektual di Kota Lhokseumawe

Pemerintah

Wakil Bupati Aceh Besar Ikuti Peluncuran Indikator MCP KPK Tahun 2025

Pemerintah

Mayjen TNI Niko Fahrizal, M. Tr (Han) Ajak Masyarakat Jaga Kedamaian dan Kebersamaan di Bulan Suci Ramadhan