Home / Hukrim

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:08 WIB

Enam Terdakwa Kasus Korupsi di BRA Dituntut dengan Hukuman Berat

mm Redaksi

Banda Aceh – Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Banda Aceh kembali menggelar sidang lanjutan kasus dugaan korupsi Pengadaan Budidaya Ikan Kakap dan Pakan Rucah di Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Jumat (21/02/25).

 

Agenda sidang kali ini adalah pembacaan surat tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang menuntut enam terdakwa dengan hukuman berat.

 

Dalam persidangan yang berlangsung di Ruang Sidang Kusumah Atmadja, JPU menyatakan bahwa para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dakwaan primair, yakni melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Baca Juga :  Akademisi Unimal: Revisi UU Kejaksaan dan KUHAP bukan Mengkerdilkan Institusi Penegak Hukum Lainnya

 

Berdasarkan fakta persidangan, termasuk keterangan saksi, ahli, dan alat bukti yang diajukan, JPU menuntut para terdakwa dengan hukuman diantaranya

 

Suhendri, A.Md selaku mantan ketua BRA dengan tuntutan 13 tahun 6 bulan penjara, denda Rp750 juta (subsidair 6 bulan kurungan), serta uang pengganti Rp9,25 miliar yang jika tidak dibayar dalam satu bulan setelah putusan inkrah, akan diganti dengan pidana tambahan 9 tahun penjara.

 

Kemudian terdakwa Zulfikar dituntut 13 tahun 6 bulan penjara, denda Rp750 juta (subsidair 6 bulan kurungan), serta uang pengganti Rp1,66 miliar dengan konsekuensi tambahan 6 tahun 9 bulan penjara jika tidak dibayar.

Baca Juga :  Sales Dibekuk Polisi di Banda Aceh, Ini Kasusnya

 

Terdakwa Zamzami dituntut 11 tahun 6 bulan penjara, denda Rp500 juta (subsidair 6 bulan kurungan), serta uang pengganti Rp3,71 miliar dengan konsekuensi tambahan 5 tahun 9 bulan penjara jika tidak dibayar.

 

Terdakwa Muhammad, S.P dituntut 9 tahun penjara, denda Rp500 juta (subsidair 6 bulan kurungan), serta uang pengganti Rp250 juta dengan konsekuensi tambahan 4 tahun 6 bulan penjara jika tidak dibayar.

 

Lau, terdakwa Mahdi, S.Pd., M.Pd dituntut 8 tahun 6 bulan penjara, denda Rp500 juta (subsidair 6 bulan kurungan), serta uang pengganti Rp250 juta dengan konsekuensi tambahan 4 tahun 3 bulan penjara jika tidak dibayar.

Baca Juga :  Diduga Seludupkan Senjata, Dua WNI Ditangkap Polisi Penang

 

Sedangkan terdakwa Hamdani dituntut 7 tahun 6 bulan penjara, denda Rp500 juta (subsidair 6 bulan kurungan), serta uang pengganti Rp10 juta dengan konsekuensi tambahan 3 tahun 9 bulan penjara jika tidak dibayar.

 

Sidang berlangsung dalam pengawalan ketat dari petugas Kejaksaan Tinggi Aceh, Kejaksaan Negeri Aceh Timur, serta aparat Kepolisian Resor Banda Aceh.

 

Para terdakwa turut didampingi oleh penasihat hukum masing-masing.

 

Sidang yang dimulai pukul 15.00 WIB berakhir pada 15.38 WIB dengan suasana kondusif.

 

Sidang berikutnya akan digelar pada Jumat, 28 Februari 2025, dengan agenda pembacaan Nota Pembelaan (Pledoi) dari para terdakwa.

Share :

Baca Juga

Hukrim

Buronan Pencurian AC di RSUD Zainoel Abidin Akhirnya Menyerahkan Diri

Hukrim

Audiensi dengan Ditreskrimsus Polda Aceh, ALAMP AKSI Laporkan Pelanggaran Berat PT Ensem Lestari Aceh Singkil

Hukrim

Polres Pidie Tahan Pelaku Berkedok Rumah Bantuan RTL dari KP2Aceh

Hukrim

Polda Aceh Imbau Masyarakat tidak Takut Laporkan Aksi Premanisme, Call Center 110 Siap 24 Jam

Hukrim

Satgas Ops Premanisme Polda Aceh Amankan Tiga Pelaku Pungli di Lokasi Wisata

Hukrim

Pegawai Kontrak RSUD Meuraxa Bikin Laporan Palsu ke Polisi, Begini Kasusnya

Hukrim

Nekat Curi Motor di Asrama TNI – AD Kuta Alam, Pria Ini Tertangkap, Ini Kata Kasatreskrim Polresta Banda Aceh

Hukrim

Petugas Avsec Bandara SIM Gagalkan Penyelundupan Satu Kilogram Sabu Tujuan KendariĀ