Home / Peristiwa

Jumat, 10 Januari 2025 - 16:45 WIB

Junaidi: PJ Bupati Pidie “Sedikit Bicara, Sedikit Bekerja – Aneh Tapi Nyata”

mm Redaksi

Juadi, S.Kel., M.Si. Foto: Dok. Fauzal Herman/Aceh Real

Juadi, S.Kel., M.Si. Foto: Dok. Fauzal Herman/Aceh Real

Pidie – Kritik tajam kembali dilontarkan kepada PJ Bupati Pidie, Drs. Samsul Azhar. Kali ini, kritik datang dari Kanda Juadi, S.Kel., M.Si., seorang akademisi kelautan dan perikanan yang menilai kinerja Drs. Samsul Azhar sebagai sesuatu yang “aneh tapi nyata”.

“Biasanya, orang itu banyak bicara sedikit bekerja. Tapi dengan PJ Bupati Pidie sekarang, kita justru melihat fenomena berbeda: sedikit bicara, sedikit bekerja. Ini sungguh membingungkan dan mengecewakan,” ungkap Kanda Juadi, Jumat 10 Januari 2025.

Tambang Ilegal Dibiarkan, Kebijakan Tanpa Solusi

Kritikan ini semakin tajam ketika membahas tambang ilegal di Geumpang yang terus beroperasi tanpa tindakan tegas dari pemerintah. Menurut Kanda Juadi, pembiaran ini adalah bukti nyata kurangnya perhatian dari PJ Bupati terhadap permasalahan yang berdampak langsung pada masyarakat dan lingkungan.

Baca Juga :  Pencarian 2 Warga Bener Meriah Tertimbun Longsor Dilanjutkan Hari Ini

“Kerusakan lingkungan akibat tambang ilegal sudah di depan mata, tapi pemerintah hanya diam. Ini adalah contoh bagaimana sedikit bicara ternyata juga berarti sedikit bekerja,” tambahnya.

Sektor Kelautan dan Perikanan yang Terlupakan

Potensi besar di sektor kelautan dan perikanan, terutama di kawasan pesisir seperti Laweung, Pasi Rawa, Kembang Tanjong, dan Kota Sigli, juga luput dari perhatian pemerintah.

“Laweung dan sekitarnya punya potensi besar di sektor kelautan. Tapi apa yang dilakukan pemerintah? Tidak ada tempat pelelangan ikan, tidak ada cold storage, tidak ada pelatihan bagi nelayan. Semua ini adalah bukti nyata kurangnya kerja pemerintah,” jelas Kanda Juadi.

Baca Juga :  Catatan Pertemuan Ngopi Pagi Ombudsman Aceh dengan Wartawan Peduli Pelayanan Publik 

Pembangunan Jalan yang Setengah Hati

Pembangunan jalan lintas Simpang Beutong-Laweung yang sempat menjadi proyek besar juga tidak lepas dari kritik. Meski jalan tersebut sudah diperbaiki, kualitasnya masih jauh dari sempurna.

“Jalan itu memang sudah diperbaiki, tapi hasilnya setengah hati. Ini seperti simbol bagaimana pemerintah hanya melakukan pekerjaan asal selesai tanpa memikirkan dampak jangka panjang bagi masyarakat,” katanya.

Seleksi PPPK yang Tidak Transparan

Masalah lain adalah seleksi PPPK tenaga kesehatan yang dinilai tidak sesuai janji. Tenaga honorer yang telah lama mengabdi merasa dikesampingkan dalam proses seleksi, meskipun sebelumnya pemerintah berjanji untuk memprioritaskan mereka.

Tuntutan untuk PJ Bupati

Baca Juga :  Buaya Di Aceh Singkil Semakin Meresahkan, Balai KSDA Aceh : Kita Butuh Bergerak Bersama

Kanda Juadi menegaskan bahwa Pidie membutuhkan pemimpin yang serius bekerja, bukan hanya diam atau melakukan hal-hal setengah hati. Ia menuntut langkah konkret dari PJ Bupati untuk memperbaiki situasi:

1. Menindak tambang ilegal dengan tegas dan memulihkan lingkungan yang rusak.

2. Mengembangkan infrastruktur dan kebijakan kelautan yang mendukung nelayan.

3. Menyelesaikan pembangunan jalan lintas Simpang Beutong-Laweung dengan standar yang layak.

4. Memastikan transparansi seleksi PPPK, terutama untuk tenaga kesehatan.

5. Menghadirkan kebijakan berbasis solusi nyata, bukan sekadar formalitas.

“Pidie butuh pemimpin yang sedikit bicara tapi banyak bekerja, bukan sedikit bicara dan sedikit bekerja. Jika keadaan ini terus berlanjut, masyarakat akan semakin kecewa,” pungkas Kanda Juadi.

Share :

Baca Juga

Peristiwa

Pencarian 2 Warga Bener Meriah Tertimbun Longsor Dilanjutkan Hari Ini

Peristiwa

Buaya Di Aceh Singkil Semakin Meresahkan, Balai KSDA Aceh : Kita Butuh Bergerak Bersama

Peristiwa

Catatan Pertemuan Ngopi Pagi Ombudsman Aceh dengan Wartawan Peduli Pelayanan Publik 

Berita

Jejak Berdarah Oknum TNI AL: Dari Aceh ke Papua, Rakyat Jadi Korban

Peristiwa

Tumpukan Rumput Ditengah Sungai Gangguan Aliran Sungai

Peristiwa

DPP KEKAR Gelar Raker 2025 di Bogor, Bahas Pembentukan LBH dan Program Agrowisata di Aceh

Peristiwa

Prajurit Satgas UNIFIL dari Kodam IM Bangun Bunker di Lebanon

Daerah

Tim SAR Evakuasi Satu ABK Kapal Chemway Arrow Ke RSUD Zainal Abidin