Home / Pemerintah Aceh

Minggu, 30 November 2025 - 00:50 WIB

Pemerintah Aceh Tinjau Kedatangan Bantuan Logistik di Bandara Malikussaleh Aceh Utara

mm Mohd. S

Aceh Utara — Provinsi Aceh tengah menghadapi situasi darurat kemanusiaan akibat banjir besar yang melumpuhkan sebagian wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Untuk memastikan dukungan logistik tiba tepat waktu dan langsung disalurkan ke titik-titik terdampak, Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh bergerak cepat meninjau proses kedatangan bantuan, Sabtu sore (29/11/2025).

Istri Gubernur Aceh, Marlina Muzakir, bersama Plt. Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir, S.E., M.M., turun langsung ke Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe yang kini difungsikan sebagai pusat distribusi bantuan darurat.

Begitu pesawat kargo pengangkut bantuan logistik BNPB mendarat, seluruh proses pembongkaran dilakukan tanpa menunda waktu sedikit pun.

Baca Juga :  Tinjau Lokasi MTQ Aceh ke XXXVII Tahun 2025 di Pijay, Wagub Optimis Berjalan Sukses

“Bantuan harus disegerakan. Warga kita sedang dalam kondisi kritis. Banyak yang bertahan hanya dengan pakaian di badan. Mereka tidak bisa menunggu,” tegas Ny. Marlina di tengah kesibukan penurunan logistik.

Bencana banjir tersebut telah memutus sejumlah jalan nasional, menenggelamkan ribuan rumah, serta memaksa warga bertahan di tempat tinggi selama 3-4 hari tanpa pasokan makanan yang layak. Kondisi ini disebut sebagai salah satu krisis kemanusiaan terbesar dalam beberapa tahun terakhir di wilayah tersebut.

Plt. Kadis Sosial Aceh, Chaidir, mengungkapkan bahwa stok logistik di Aceh saat ini berada pada fase paling kritis.

“Stok bantuan Aceh sudah habis. Kita mengandalkan pasokan dari pemerintah pusat dan dukungan mitra lainnya. Bantuan masuk lewat darat, laut, dan udara, tetapi banyak wilayah tetap sulit dijangkau,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemerintah Aceh Teken MoU dengan Flora Agung Grup, Siap Bangun Pabrik Minyak Goreng

Salah satu daerah paling terdampak adalah Kecamatan Baktiya, di mana ketinggian air masih mencapai 1–2 meter di atas badan jalan, sehingga mengisolasi ribuan jiwa.

Menurut Chaidir, kebutuhan utama warga yang harus segera dipenuhi adalah pangan, sandang, dan air bersih.

“Ini bukan banjir biasa. Ada warga yang sudah tiga hari bertahan tanpa makanan cukup. Dua kebutuhan terbesar sekarang adalah makanan siap saji dan perlengkapan sandang. Suplai lokal sangat terbatas,” tambahnya.

Ia juga mengajak masyarakat dan lembaga kemanusiaan untuk memastikan bantuan tersalurkan secara tepat sasaran.

Baca Juga :  Pemerintah Aceh Terima Dividen Rp26,7 Miliar dari PT PEMA 

“Fokuskan pada makanan siap saji, air minum, selimut, dan obat-obatan. Distribusikan langsung ke posko-posko yang terisolasi. Jangan menunda, karena ini situasi darurat,” imbaunya.

Dengan banyaknya akses darat yang terputus akibat jembatan ambruk dan tingginya genangan, jalur udara menjadi opsi utama untuk menjangkau titik bencana.

“Helikopter menjadi kunci untuk menjangkau wilayah yang benar-benar terisolasi,” tegas Chaidir.

Menutup peninjauan tersebut, Chaidir menginstruksikan agar seluruh tim bekerja tanpa menunggu waktu.

“Pastikan bantuan terjadwal dan bergerak hari ini juga. Setiap jam sangat berarti bagi keselamatan warga kita,” pungkasnya.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Pemerintah Aceh

Harapan Baru bagi Penyintas Kesehatan Jiwa, Gubernur Aceh Resmikan Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka

Pemerintah Aceh

Wamen Fahri Hamzah: Pengalaman Aceh Bisa Jadi Contoh Nasional Pembangunan Perumahan

Pemerintah Aceh

Prabowo Puji Mualem di SPIEF Rusia: Eks Panglima GAM, Kini Bisa Bersatu

Pemerintah Aceh

Mualem Tinjau Pelabuhan Krueng Geukueh

Pemerintah Aceh

Aceh Usulkan Rekening Belanja Khusus Baitul Mal di SIPD

Pemerintah Aceh

Pererat Silaturahmi Antar Pegawai, Disbudpar Aceh Gelar Halal Bihalal

Pemerintah Aceh

Limbah Jadi Berkah: Strategi Mualem Dongkrak PAD Aceh, Akhiri Ketergantungan ke Sumut

Pemerintah Aceh

Wujudkan Visi Misi Mualem-Dek Fadh, Kadis Pendidikan Dayah Aceh Saweu Ulama