Aceh Tenggara – Ketua Lembaga Garuda Sakti Aliansi Indonesia (LKGSAI), Saidul Amran, memberikan apresiasi tinggi kepada Jaya Yuliadi, ST, swlaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.5 BPJN Aceh atas respon cepatnya dalam menindaklanjuti perbaikan jalan nasional di Kabupaten Aceh Tenggara, khususnya ruas Medan–Kutacane, yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.
Menurut Amran, respon cepat dan profesional dari PPK 3.5 BPJN Aceh patut diapresiasi karena langsung membawa manfaat bagi kelancaran transportasi, distribusi logistik, dan mobilitas warga.
“Kami menilai kerja cepat dan tepat dari PPK 3.5 BPJN Aceh sangat layak diapresiasi. Mereka tidak menunda pekerjaan meski medan dan cuaca menantang. Hal ini jelas membawa dampak positif bagi masyarakat Aceh Tenggara,” ujarnya.
Perbaikan di Titik-Titik Kritis
Berdasarkan laporan media lokal, beberapa titik jalan nasional yang kritis telah mendapat perhatian khusus dari PPK 3.5 , antara lain:
Patching jalan berlubang di ruas Kutacane–batas Sumatera Utara untuk mempermudah lalu lintas kendaraan.
Rehabilitasi drainase di wilayah Gampong Kuning I, Kecamatan Bambel, guna mencegah banjir dan kerusakan jalan.
Penanganan longsor di ruas jalan penghubung Batas Gayo Lues–Kutacane dengan anggaran Rp10,7 miliar pada 2025.
Perbaikan ini membantu masyarakat, khususnya pengendara roda dua dan angkutan barang, sehingga perjalanan menjadi lebih aman dan efisien.
Sebelum diperbaiki, beberapa titik jalan sangat berbahaya. Sekarang perjalanan lebih lancar dan aman,” ujar seorang sopir angkutan warga Kutacane.
Sinergi dan Pengawasan sebagai Kunci Keberhasilan
Amran menekankan bahwa apresiasi harus diiringi dengan dukungan dan pengawasan dari masyarakat. Ia mengajak LKGSAI, warga, dan instansi teknis untuk bersinergi menjaga kualitas jalan agar pembangunan infrastruktur berjalan cepat, berkualitas, dan berkelanjutan.
“Kami siap mendukung PPK 3.5 BPJN Aceh dalam pengawasan dan memberikan masukan agar proyek tidak hanya selesai tepat waktu, tapi juga tahan lama,” jelasnya.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun sudah ada perbaikan, tantangan tetap ada, seperti risiko longsor dan kondisi cuaca ekstrem yang dapat merusak jalan kembali. Oleh karena itu, Amran berharap agar pemerintah daerah dan masyarakat aktif menjaga kondisi jalan setelah perbaikan agar manfaatnya dirasakan dalam jangka panjang.
“Perbaikan jalan nasional bukan hanya soal proyek fisik, tapi juga keselamatan warga dan kelancaran ekonomi. Sinergi semua pihak menjadi kunci keberhasilan,” tutup Amran.
Dengan langkah cepat dan koordinasi yang baik, ruas jalan Medan–Kutacane kini lebih aman dan nyaman dilintasi, sekaligus memberikan dampak positif bagi roda perekonomian Aceh Tenggara.***
Editor: Redaksi











