Banda Aceh – Anggota DPRA dari Dapil Aceh 1 (Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang), Hasballah, S.Ag, meminta PT Solusi Bangun Andalas (SBA) yang merupakan bagian dari Semen Indonesia Group untuk tidak menaikkan harga semen serta memastikan tidak ada penyusutan atau pengurangan berat dalam distribusi ke masyarakat. Ia menegaskan bahwa transparansi dalam distribusi semen sangat penting, terutama saat proyek konstruksi dan lelang pemerintah mulai berjalan.
Sebagai anggota Komisi III DPRA, Hasballah menilai bahwa pengawasan terhadap harga dan kualitas semen perlu dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memastikan tidak ada praktik curang yang merugikan masyarakat. “Pihak APH harus turun ke lapangan guna memastikan bahwa distribusi semen berjalan dengan baik dan sesuai standar. Jangan sampai ada penyusutan atau permainan harga yang membebani masyarakat dan pelaku usaha,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hasballah menekankan bahwa Semen Indonesia sebagai holding perusahaan yang memiliki unit usaha PT SBA harus berkomitmen terhadap transparansi dalam bisnisnya. Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan akan semakin meningkat jika semua proses berjalan secara terbuka dan adil.
“Transparansi adalah kunci. Jika Semen Indonesia dan PT SBA ingin tetap dipercaya oleh masyarakat Aceh, mereka harus memastikan bahwa distribusi semen dilakukan dengan jujur dan tanpa manipulasi berat atau harga,” tegasnya.
Selain itu, Hasballah juga meminta agar PT SBA lebih banyak melibatkan kontraktor lokal dalam berbagai proyek pembangunan di Aceh. Ia juga menekankan bahwa pasokan BBM untuk operasional perusahaan harus berasal dari pemasok yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Aceh guna mendukung perekonomian daerah.
“Dengan melibatkan kontraktor lokal dan memastikan pasokan BBM dari perusahaan ber-NPWP Aceh, PT SBA akan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga tentang keberpihakan kepada masyarakat Aceh,” tutup Hasballah.