Home / Daerah

Jumat, 14 Februari 2025 - 13:55 WIB

Terbukti Sah Dan Menyakinkan, Mantan Kepsek SMPN 1 Bandar Dua Di Tuntut Pidana 1,5 Tahun

mm Muhammad Rissan

Sidang Pembacaan tuntutan terhadap terdakwa Mantan Kepsek SMPN 1 Bandar Dua Pidie Jaya, PN Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh. Jum'at (14/2/2025). Foto/Dok

Sidang Pembacaan tuntutan terhadap terdakwa Mantan Kepsek SMPN 1 Bandar Dua Pidie Jaya, PN Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh. Jum'at (14/2/2025). Foto/Dok

Pidie Jaya – Kejaksaan Negeri Pidie Jaya telah melaksanakan sidang dengan agenda pembacaan tuntutan terhadap mantan kepala sekolah SMPN 1 Bandar Dua Pidie Jaya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Pidie Jaya Hedi Muchwanto, SH. MH melalui Kasi intelijen Hafrizal, SH. MH, kepada media ini, Jum’at 14/2/2025.

” Pada hari Jumat tanggal 14 Februari 2025 Pukul 10.00 Wib, telah dilaksanakan sidang dengan agenda pembacaan Tuntutan terhadap Terdakwa inisial HMD mantan kepala sekolah SMPN 1 Bandar Dua dalam perkara penyimpangan penggunaan Dana Bantuan Operasjonal Sekolah (BOS) pada sekolah tersebut T.A. 2019 s.d, 2022″, Sebutnya.

Pembacaan tuntutan atas perkara tersebut di laksanakan pada Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh, yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Faisal Mahdi, S.H.,M.H. dengan agenda pembacaan Tuntutan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Dimana  Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan tersebut menuntut dengan menyatakan bahwa terdakwa HMD terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 3 jo. Pasal 18 Ayat (1) huruf a, b, Ayat (2), Ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP. Menjatuhkan Pidana terhadap Terdakwa HMD berupa pidana penjara, selama 1(satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah agar Terdakwa ditahan, serta Membebani Terdakwa HMD untuk membayar Denda sebesar Rp.50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) subsidair 1 (satu) bulan kurungan;

Baca Juga :  Pangdam Iskandar Muda Terima Audiensi Staf Khusus Menteri HAM

Selanjutnya, Menetapkan Uang sitaan sejumlah Rp. 377.888.128,- (tiga ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh delapan ribu seratus dua puluh delapan rupiah) yang disita dari Terdakwa sebagai uang pengganti Kerugian Keuangan Negara akibat perbuatan terdakwa dirampas untuk negara dan diperhitungkan sebagai pembayaran uang pengganti. Dan Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupia).

Baca Juga :  Wakili Pangdam, Kasdam IM Hadiri Penanaman 1 juta Hektar Jagung di Aceh Besar

Lebih lanjut Hafrizal mengatakan, bahwa sebelumnya pada hari Kamis, tanggal 25 Juli 2024 sekira Pukul 17.30 WIB bertempat di Kantor Kejaksaan Negeri Pidie Jaya, telah dilakukan pengembalian uang atas

kerugian negara dalam perkara tersebut sebesar Rp 377.888.128,- (tiga ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh delapan ribu seratus dua puluh delapan rupiah) dari terdakwa HMD ke tim Penyidik Kejaksaan Negeri Pidie Jaya, dimana uang pengembalian tersebut diterima oleh Tim Penyidik Kejari Pidie Jaya dan disimpan di rekening titipan kejari Pidie Jaya dan selanjutnya setelah mendapat putusan inkracht/ berkekuatan hukum tetap, akan disetorkan ke kas negara sebagai upaya untuk memulihkan kerugian keuangan negara/daerah dalam perkara tindak Pidana Korupsi tersebut dengan total nilai kerugian keuangan negara sebesar Rp 377.888.128,-(tiga ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh delapan ribu seratus dua puluh delapan rupiah) sebagaimana hasil Audit Inspektorat Kabupaten Pidie Jaya Nomor: 700/01/LHPK/2024 tanggal 25 April 2024.

Baca Juga :  Prajurit TNI Turun ke Sawah: Kodam IM Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan di Aceh

Dalam kasus tersebut, perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana Pasal 2 Ayat (1), Pasal 3 jo Pasal 18 Ayat (1) Huruf a,b ayat (2), ayat (3) UU RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

” Sidang  pembacaan tuntutan tersebut bejalan dengan aman dan lancar. Dan sidang selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2025 dengan agenda Pledoi dari Penasehat hukum terdakwa “. Pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Daerah

Silaturahmi Dengan Kapolres, LBH ARUN Dukung Penuh Penegakan Hukum

Daerah

Meriahkan Malam Takbiran Kasdam IM Ikut Menabuh Bedug

Daerah

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Santri di Pidie Jaya, Polres Peragakan 10 Adegan

Daerah

Kejati Aceh dan Pelindo Regional I Tanda Tangani Perjanjian Kerjasama Penanganan Hukum

Daerah

Pemkab Pidie Jaya Terima Deviden Rp 2,5 M dari Bank Aceh

Daerah

Jalan Usaha Tani di Gampong Ladang Dambakan Rambat Beton

Daerah

Prajurit TNI Turun ke Sawah: Kodam IM Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan di Aceh

Daerah

Kapolresta Banda Aceh Pimpin Razia, 30 Sepmor dan 10 Botol Miras Diamankan