Home / Ekbis

Sabtu, 10 Mei 2025 - 16:35 WIB

Forbina Desak Audit Total PT PEMA atas Bisnis PT PGE

mm Mohd. S

Banda Aceh – Direktur Forum Bangun Investasi Aceh (Forbina), Muhammad Nur, SH, mendesak audit menyeluruh terhadap PT Pembangunan Aceh (PEMA), terutama terkait pengelolaan bisnis strategis di PT Pema Global Energi (PGE). Pasalnya, perusahaan ini kini dipenuhi figur-figur caleg gagal yang justru mengelola sumber daya migas Aceh tanpa transparansi.

Dia menegaskan bahwa PT Pembangunan Aceh (PEMA) dan anak usahanya, termasuk PGE (PT Pema Global Energi), bukan milik segelintir elite yang sedang berkuasa atau kolega politik yang sedang “rehat” usai gagal di Pemilu.

“50 persen saham PGE itu milik rakyat Aceh! Tapi yang mengelola justru seolah bertingkah seperti itu warisan pribadi. PEMA jangan berlagak seperti perusahaan keluarga,” tegas Muhammad Nur lewat keterangan tertulis sebagaimana dilansir dari Lensapost.net , Sabtu 10 Mei 2025.

Baca Juga :  Perkuat Transaksi Ritel UMKM, BSI Aceh Optimalkan Ekosistem Pasar

Saat ini, PGE merupakan andalan utama PEMA, dengan potensi pengelolaan migas yang sangat besar. Namun ironisnya, publik Aceh nyaris tak tahu dana hasil pengelolaan PGE itu ke mana saja larinya. Sebanyak 49% saham PGE dimiliki swasta, sementara 51% adalah aset daerah yang dikuasai lewat PEMA.

“Itu sebabnya akhir tahun ini PEMA dengan bisnisnya PGE harus diaudit secara menyeluruh. Transparansi mutlak. Jangan sampai dana dari PGE hanya berputar untuk gaji, rapat-rapat elitis, dan akomodasi pengurus yang merasa PEMA itu milik sendiri. Rakyat Aceh berhak tahu, Pema kasih apa untuk Aceh?”

Baca Juga :  PT Solusi Bangun Andalas Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025 Bersama Masyarakat di Car Free Day Banda Aceh

Muhammad Nur juga mengingatkan bahwa meski PEMA mendapat wewenang strategis, itu bukan berarti mereka bisa bertindak tanpa kontrol publik. Menurutnya, gaya pengelolaan saat ini terlalu eksklusif dan cenderung dipolitisasi—dengan banyaknya wajah-wajah “titipan” partai tanpa kompetensi nyata.

“Jangan merasa nyaman duduk di PEMA hanya karena bendera partai. Ini perusahaan publik, bukan posko pemenangan yang gagal. Kalau sumber daya seperti PGE dikelola semaunya, lalu di mana keadilan untuk rakyat Aceh?”

Baca Juga :  Resmi Diluncurkan Presiden Prabowo, BSI Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia

Forbina mendorong transparansi, akuntabilitas, dan audit menyeluruh terhadap PEMA dan seluruh entitas bisnisnya, termasuk PGE. Tidak boleh ada ruang gelap dalam pengelolaan aset sebesar itu. Sudah saatnya publik Aceh mengawal dan menagih hasil: Apa yang Aceh dapat dari PGE—jangan-jangan hanya segelintir yang menikmati?

“Caleg gagal tidak boleh seenaknya kelola aset rakyat. Ini dana publik, harus dipertanggungjawabkan. Audit sekarang, buka semua aliran dananya!” tutup Muhammad Nur.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Ekbis

Bisnis Emas Tumbuh 278%, BSI Aceh Gencarkan layanan Cicil Emas untuk Solusi Pengelolaan Keuangan

Ekbis

Dukung Pendidikan, BSI Aceh Salurkan Bantuan Rp6,3 Miliar ke Sektor Pendidikan Aceh

Ekbis

BSI Perkuat Literasi Ekonomi Syariah Berkelanjutan di Aceh

Ekbis

Kolaborasi BUMN Diperkuat, BSI Aceh Sambut Anggota Komisi VI DPR RI di Landmark BSI Aceh

Ekbis

Resmi dapat Izin, BSI Aceh Siap Jalankan Bisnis Bank Bulion

Ekbis

FKBUMN Aceh Gelar Halal Bihalal di Gedung Landmark BSI Aceh

Ekbis

Aceh Economic Updates 2025: Peluang di Tengah Tantangan

Ekbis

Optimalisasi Selesai, Seluruh Layanan BYOND by BSI Kembali Normal