Bireuen – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Bireuen dalam beberapa hari terakhir menyisakan duka mendalam bagi masyarakat. Luapan sungai yang tidak mampu menahan derasnya arus air telah menghanyutkan kayu-kayu berukuran besar, merusak jembatan, serta menutup akses utama dan mengisolasi warga di sejumlah titik. Di tengah suasana pilu dan kerusakan tersebut, muncul kisah kemanusiaan yang menggugah dan menyentuh nurani banyak orang. Selasa (02/12/2025).
Di antara berbagai upaya tanggap darurat yang dilakukan, sebuah momen haru terekam dari Desa Awe Geutah, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen. Terlihat seorang prajurit TNI, Serma Ilham, Babinsa Kodim 0111/Bireuen, menggendong seorang ibu lanjut usia melintasi tumpukan puing, kayu besar, dan material banjir yang berserakan. Dengan penuh kehati-hatian dan dibalut rasa tanggung jawab, ia memastikan lansia tersebut dapat melewati jalur darurat dengan aman tanpa mengalami cedera sedikit pun.
Aksi spontan dan penuh ketulusan itu bukan hanya menjadi simbol rasa kemanusiaan, tetapi juga wujud nyata kepedulian prajurit TNI terhadap masyarakat di tengah situasi sulit. Di medan yang penuh tantangan, Serma Ilham menunjukkan bahwa di saat yang paling kritis sekalipun, TNI selalu hadir sebagai sandaran dan harapan masyarakat.
Di lokasi bencana, masyarakat bersama aparatur desa, Babinsa, dan tim dari Kodim 0111/Bireuen terus bekerja bahu-membahu. Mereka berupaya menyingkirkan kayu-kayu besar yang menyumbat aliran air, membuka kembali akses jalan yang tertutup lumpur dan longsor, serta mengevakuasi warga yang rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Meski tubuh mereka dipenuhi lumpur, bekerja dalam kondisi hujan, dan menghadapi rasa lelah yang berat, semangat untuk saling membantu tidak pernah padam.
Apa yang terjadi di Bireuen hari ini bukan sekadar tentang bencana, tetapi juga tentang keteguhan hati dan solidaritas kemanusiaan. Prajurit Kodam Iskandar Muda menunjukkan bahwa kepedulian tidak selalu membutuhkan sorotan besar; terkadang justru hadir melalui tindakan sederhana namun penuh makna—seperti langkah tegap seorang Babinsa yang menggendong warganya melewati reruntuhan.
Aksi Serma Ilham kini menjadi simbol ketangguhan dan kehangatan masyarakat Bireuen. Bahwa dalam setiap cobaan, mereka tidak pernah benar-benar sendiri. Ada tangan-tangan kuat yang siap menolong, ada keberanian yang muncul dari empati, dan ada jiwa-jiwa yang tidak pernah menyerah meski badai melanda.
Bireuen mungkin sedang terluka, namun keberanian, kebersamaan, dan kepedulian inilah yang akan membuat daerah ini bangkit lebih kuat. Keteladanan seperti ini tidak hanya menguatkan mereka yang terdampak, tetapi juga menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memuliakan nilai kemanusiaan dan gotong royong.
Editor: Redaksi











