Aceh Utara – Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama PT. Pema Global Energi (PGE) dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar kick-off meeting untuk akuisisi seismik 3D di area Cunda-Jeuku yang mencakup 120 kilometer persegi, Senin (21/04/25).
Pertemuan teknis ini dihadiri oleh Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, Manajer Subsurface PGE, Wiendra Akhmad Faridsyah, serta tim teknis lintas bidang dari BPMA dan PGE. Perwakilan kontraktor pelaksana, Gelombang Survey Indonesia (GSI) dan Surveyor Indonesia (SI), juga turut hadir.
Kick-off meeting menandai langkah pertama dalam serangkaian tahapan akuisisi seismik Cunda-Jeuku. Secara administrasi, proyek ini telah mendapatkan izin dan dukungan penuh dari pemerintah setempat. Proses akuisisi akan dimulai setelah parameter uji akuisisi disepakati oleh BPMA dan PGE pada 22-23 April 2025.
Muhammad Mulyawan menjelaskan bahwa akuisisi seismik ini merupakan bagian dari komitmen eksplorasi tahun ketiga untuk memahami lebih dalam potensi sumber daya alam migas di bawah permukaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan cadangan migas dan menjaga keberlanjutan operasi produksi di Wilayah Kerja B yang dikelola saat ini.
Mulyawan menegaskan bahwa kegiatan seismik Cunda-Jeuku sangat penting untuk kelangsungan kegiatan hulu migas di Aceh. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat mendukung pembangunan daerah serta meningkatkan perekonomian, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kolaborasi, transparansi, dan koordinasi yang baik antara perusahaan dan masyarakat adalah kunci keberhasilan kegiatan ini,” ujar Mulyawan.
Ia juga mengingatkan agar PGE dan kontraktor pelaksana proyek mematuhi regulasi yang berlaku, serta menjalankan proyek dengan penuh kehati-hatian.
Dalam kesempatan tersebut, GSI dan SI menjelaskan bahwa akuisisi seismik seluas 120 km² akan dilakukan tanpa penggunaan dinamit. Sebagai gantinya, teknologi Vibroseis (sumber getar) akan digunakan, yang lebih ramah lingkungan. Tim teknis juga menegaskan bahwa proses survei akan memperhatikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.
Diperkirakan, kegiatan akuisisi seismik ini akan selesai pada Oktober 2025. Sebelumnya, BPMA dan PGE telah menyelesaikan akuisisi seismik di Aceh Utara pada area AOB dan Rayeu antara 2022 hingga 2023, dilanjutkan dengan seismik 3D pada area AOB Extension pada 2024, dengan total luasan mencapai 490 km², yang semuanya berjalan lancar dan sukses.[]
Editor: Redaksi