Home / Politik

Kamis, 27 Maret 2025 - 12:48 WIB

Dimasa Panglima GAM, Sulaiman Manaf Dorong KKR Aceh Lebih Produktif

mm Redaksi

Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf. Foto: Dok. Pribadi

Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf. Foto: Dok. Pribadi

Banda Aceh – Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf, menyoroti kinerja Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh yang dinilai perlu lebih produktif dan giat pada periode ini.

Menurutnya, dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh saat ini yang merupakan mantan Panglima dan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), seharusnya ada dorongan lebih kuat untuk mengakselerasi agenda rekonsiliasi dan keadilan bagi korban konflik.

“Eksistensi KKR Aceh adalah amanat konstitusi, diatur dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Pemerintah Indonesia seharusnya tidak hanya melihatnya dari sudut pandang hukum positif semata, tetapi juga dari aspek filosofis, sosiologis, dan politik hukum,” ujar Sulaiman dalam keterangannya, Senin (25/3).

Baca Juga :  Ini Dia Hubungan Partai Garuda dengan Gerindra

Menurutnya, keberadaan KKR Aceh bukan sekadar lembaga formal, melainkan harapan yang dititipkan masyarakat Aceh sebagai bagian dari komitmen damai.

Ia mengingatkan bahwa KKR adalah salah satu instrumen penting dalam implementasi MoU Helsinki 2005, yang menjadi landasan bagi terciptanya stabilitas di Aceh pasca-konflik.

“Kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dan GAM bukan hanya soal senjata yang diletakkan, tetapi juga komitmen untuk memastikan keadilan bagi korban konflik. KKR Aceh harus menjadi motor utama dalam merealisasikan komitmen tersebut, bukan sekadar eksis secara administratif,” tegasnya.

Baca Juga :  SAPA Resmi Meminta Laporan Penggunaan Anggaran Pilkada dari KIP Aceh  

Lebih lanjut, Sulaiman menilai bahwa kepemimpinan Aceh saat ini memiliki kewajiban moral dan politik untuk memperkuat peran KKR.

Ia berharap ada sinergi nyata antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mendukung mandat KKR, termasuk dari segi anggaran dan kewenangan yang lebih luas.

Baca Juga :  Mualem-Dek Fadh Ditetapkan Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh

“Jika KKR Aceh berjalan stagnan, maka ini bukan hanya kemunduran bagi Aceh, tetapi juga bagi kepercayaan masyarakat terhadap proses rekonsiliasi. Tidak boleh ada pihak yang mengabaikan amanat perdamaian,” tutupnya.

Sejauh ini, KKR Aceh memang masih menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi anggaran, regulasi, maupun dukungan politik.

Publik pun menunggu sejauh mana kepemimpinan Aceh saat ini bisa mengoptimalkan lembaga tersebut sebagai bagian dari warisan perdamaian yang tak boleh dibiarkan redup.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Ketua Umum DPP PPP romahurmuziy tengah

Berita

Strategi PPP Menangkan Duet Ganjar dan Gus Yasin

Politik

KIP Aceh Besar Tetapkan Pasangan Syech Muharram-Syukri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dari Jalur Independen

Politik

Tarmizi AGe Dukung Gekrafs Aceh Dorong Pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif

Politik

KIP Aceh Diminta Segera Siapkan Berkas Administrasi Pelaporan ke DPRA untuk Usulan Pelantikan Gubernur Aceh

Politik

Tarmizi Age: Kami Rakyat Aceh Protes Harga Tiket Pesawat Mahal
Ketua umum partai garuda ahmad ridha sabana

Berita

Ini Dia Hubungan Partai Garuda dengan Gerindra

Politik

Mualem-Dek Fadh Ditetapkan Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh

Politik

Harga Tiket Melambung, Ketua SAPA: Jangan Lupakan Peran Aceh dalam Sejarah Garuda Indonesia