Banda Aceh – Tim Tabur Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, Selasa (18/02/25) sekitar pukul 21.30 WIB di Tarokan, Kediri Jawa Timur telah mengamankan Uchik Trisilia Putri seorang buronan (DPO) asal Kejaksaan Negeri Banda Aceh.
Kasi Penkum Kejati Aceh, Ali Rasab Lubis, S.H, dalam rilisnya menyampaikan, adapun kasus posisi perkara terpidana Uchik Trisilia Putri bersama-sama dengan Terpidana Imaduddin secara sah dan meyakinkan melakukan jarimah khalwat yang dilakukan di sebuah rumah yang ditempati keduanya.
Berdasarkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor: 01/JN/2016/MA-Aceh tanggal 29 Januari 2016, telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan jarimah khalwat sebagaimana diatur dalam Pasal 23 Ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat, menghukum Terdakwa dengan ’Uqubat penjara selama 5 (lima) bulan ditambah 20 (dua puluh) hari dan menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp2.000 (dua ribu rupiah).
Saat diamankan, Terpidana Uchik Trisilia Putri bersikap kooperatif, sehingga proses pengamanannya berjalan dengan lancar dan telah dibawa Ke Banda Aceh untuk selanjutnya akan di eksekusi oleh Jaksa Penuntut umum Kejaksaan Negeri Banda Aceh di Lapas Kelas II Sigli.
Penangkapan ini menunjukkan komitmen Kejati Aceh dalam menegakkan hukum dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat. Kejati Aceh juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terkait keberadaan buronan dengan menghubungi Mohammad Iqbal, S.H., M.H. (Kasi V Bidang Intelijen Kejati Aceh) di nomor 08126019747. Bagi masyarakat yang memberikan informasi benar dan valid akan diberikan HADIAH.
Melalui program Tabur (Tangkap Buronan), Kejati Aceh menghimbau kepada seluruh tersangka/terpidana yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Tidak ada tempat yang aman bagi para buronan, dan hukum akan tetap ditegakkan.***