Meulaboh – Haru tak terbendung di kediaman Muhammad, seorang penyandang disabilitas netra dari Desa Drien Caleu, Kecamatan Kaway XVI, Meulaboh.
Di tengah keterbatasannya, Muhammad memendam satu impian mulia. Ia bisa membaca dan memahami Al-Qur’an seperti umat Muslim lainnya. Ia kerap memanjatkan doa agar suatu hari dapat memiliki mushaf Al-Qur’an Braille, yang dirancang khusus bagi tunanetra.
Doa itu pun tak bertepuk sebelah tangan. Cerita Muhammad menyentuh hati Wakil Bupati Aceh Barat, Said Fadheil. Tanpa menunggu lama, ia langsung menginstruksikan Dinas Sosial untuk bertindak cepat.
Said bersama tim menyambangi rumah Muhammad untuk menyerahkan langsung mushaf Al-Qur’an Braille yang selama ini dinantikan.
Tak hanya itu, bantuan lain berupa pakaian dan sarung ibadah juga turut diberikan sebagai bentuk perhatian menyeluruh dari pemerintah daerah.
“Menyerahkan Al-Qur’an Braille ini bukan sekadar memenuhi permintaan, melainkan wujud nyata kepedulian dan tanggung jawab pemerintah dalam menjamin hak-hak warga disabilitas, khususnya dalam menjalankan ibadah,” ujar Said.
Ia menegaskan bahwa Pemkab Aceh Barat berkomitmen untuk menciptakan akses yang setara bagi penyandang disabilitas, termasuk dalam bidang pendidikan, layanan kesehatan, hingga kesempatan kerja.
Said juga menyampaikan harapannya agar bantuan ini menjadi titik awal lahirnya generasi Muslim tunanetra yang cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia.
“Semoga ini menjadi semangat baru bagi Pak Muhammad dan saudara-saudara kita lainnya. Mereka tidak sendiri dalam perjuangan ini,” pungkasnya.
Editor: Redaksi